Pro dan Kontra Pemanfaatan Air Selokan Van der Wijck untuk perikanan dan wisata perahu kano Indian

Setelah 2 hari posting di blog www.thetrekkers.com/blog dan di facebook, salah satu teman baik ketika kuliah di Mekanisasi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM memberikan tanggapan. Menurut kami sangat menarik tulisannya.



Berikut tulisan ibu Tining Murtiningrum - FTP UGM Yogyakarta

Tahukah kamu dari mana air di kolam Mang Engking berasal? Ya, dari saluran irigasi Van der Wijck. Air di Daerah Irigasi Van der Wijck seharusnya digunakan untuk mengairi lebih dari 2000 ha sawah sampai di daerah Sedayu. Tapi pengembangan kolam ikan di daerah hulu menjadikan air berkurang untuk daerah hilirnya. Petani padi di hilir menjerit karena air irigasi tidak sampai ke sawahnya.

Data debit dari bangunan bagi Van der Wijck menyatakan bahwa sejak tahun 90-an sampai tahun 2008 tidak ada perubahan signifikan pada jumlah air yang melewati pangkal saluran Van der Wijck tapi kenapa sekarang petani hilir menangis? Kolam-kolam ikan menggunakan air 4-5 kali lipat dari jumlah air yang digunakan untuk sawah pada luasan yang sama. Masih mending kalau kelebihan air dikembalikan lagi ke saluran, kelebihan air dari kolam langsung dibuang ke sungai.

Bukannya tidak setuju dengan pengembanggan kolam. Secara ekonomi kolam memberikan keuntungan. Tapi air adalah common pool resources. Kalau ada yang mengambil maka pemakai lain dapat terkurangi haknya. Seharusnya pemakaian air diatur agar semua kepentingan secara optimal terselamatkan.

Ma’af kalau kurang berkenan.

Subscribe to receive free email updates: